Monday, April 29, 2013

Tentangan Para Guru terhadap Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 yang sedianya akan diterapkan per tahun ajaran baru 2013/2014 ternyata masih banyak mengundang kontroversi, terutama di kalangan pendidik. Retno Lityarti, sekjen FGSI  (Federeasi Guru Seluruh Indonesia), sebagaimana diliput oleh okezone.com pada Ahad (28/4) menyebutkan bahwa kurikulum ini secara teoritis  dan praktis tidak dapat dipertanggungjawabkan dan lebih merupakan pesanan Wapres Boediono yang memang tidak memiliki basis keilmuan di bidang kependidikan. Ditambahkan lagi oleh Retno bahwa kurikulum 2013 memiliki kecenderungan untuk menggeser Indonesia ke arah neoliberalisasi.

Sekitar dua pekan sebelumnya (12/4), sebagaimana yang dilansir kompas.com, Slamet Marwanto, perwakilan dari Forum Musyawarah Guru Jakarta, bersama beberapa rekannya mendatangi Istana Negara dengan mengendarai sepeda onthel. Kedatangan mereka tidak lain untuk menolak kurikulum 2013 karena dinilai tidak sesuai dengan filsafat pendidikan. Surat tanda keberatan kemudian dititipkan kepada presiden SBY melalui tata usaha istana kepresidenan.

Lebih jauh, inilah beberapa organisasi yang menyatakan keberatan / penolakannya terhadap pemberlakuan Kurikulum 2013 dengan berbagai alasan: Ikatan Guru Indonesia, Federasi Serikat Guru Indonesia, Federasi Guru Independen Indonesia, Guru Besar Institut Teknologi Bandung, Aliansi Revolusi Pendidikan, hingga Koalisi Tolak Kurikulum 2013 dan juga bahkan komunitas berbasis agama yaitu komunitas Kristen dan Katolik.

Namun begitu, Mendikbud M. Nuh saat diwawancarai Kompas.com (12/4) menyatakan bahwa Kurikulum 2013 tetap akan dilaksanakan tahun ini dan tidak ada pengunduran waktu. Dirinya pun sudah melakukan pemaparan kepada dan Wapres Boediono serta mendapatkan tanggapan positif. [AP/Kompas/Okezone]

0 comments:

Post a Comment