- Salam jumpa tweeps, hari ini admin Andrie (@JuraganBimbel) yg bertugas :)
- Bismillah, hari ini kami akan share mengenai bgmn cara mnmbah kosakata bhs asing. tagnya: #Vocaboost
- Spt yg kita tahu, saat ini bhs asing sdh mjd kbthn utk dipelajari #Vocaboost
- Ada bbrp komponen dasar brbahasa, kosakata, tata bhs, ungkapan, penulisan, & pelafalan #Vocaboost
- Tips brikut bs dipake utk bhs Arab, Inggris ataupun bhs lainnya. #Vocaboost
- pertama, yg jls sediakan kamus yg bagus. utk pemula pake yg indo-bhs asing dulu #Vocaboost
- Cth kamus yg bagus di kategori ini kamus Inggris-Indo-nya Hassan Shadily-John Echols #Vocaboost
- Kamus yg bagus yg gak menyombong ttg brp bnyk kosakata yg dimiliki #Vocaboost
- Jd, klo ada kamus yg jdlnya: 'Kamus 1 milyar', 'kamus 2 milyar' dsb. lupain aja. ecek2. #Vocaboost
- Knp? Krn kosakata yg ada di sono sbtlnya gak sbnyk itu. Kbnykn cuma prubahan kata aja. #Vocaboost
- Misal kata 'treat' & 'treatment' jd 2 entri yg beda. Jelas jd byk bgt entrinya. #Vocaboost
- Kalo di kamusnya Shadily-Echols, kata derivatif msh jd satu entri sama aslinya. #Vocaboost
- Jadi kita bisa tahu 'silsilah' sbuah kata & konteks penggunaannya. #Vocaboost
- Slnjtnya, kalo udah ngerasa lbh jago, pake deh kamus dg bhs aslinya #Vocaboost
- Kami rekomendasikan misal kamus Oxford (english-english) utk kategori ini #Vocaboost
- Knp english-english? Krn definisinya akan diberikan dlm english jg. #Vocaboost
- Saat kita berusaha mmhami definisi, kita akan jg membaca kata2 baru lg #Vocaboost
- Yang kedua, sediakan block note kecil yg bisa dibawa ke mana2 & pulpen #Vocaboost
- Block note ini kita pake bwt mencatat kosakata2 baru tiap hari. #Vocaboost
- Bikin target utk diri sndri, tiap hari brp kata baru yg mau diserap? #Vocaboost
- Misal, kita targetin tiap hari serap 5 kata baru. Ya sdh, hrs disiplin #Vocaboost
- hrs ada 5 kata baru yg kita tulis dlm block note tiap hari. Jgn dilewat #Vocaboost
- Apa yg hrs ditulis? Apa aja yg bikin kita penasaran & tertarik di hari itu #Vocaboost
- Misal, hr ini kita makan pisang goreng. Cari deh 'pisang goreng' in English #Vocaboost
- Ktemu deh, trnyata 'pisang goreng' bs diterjemahin sbg 'banana fritter' #Vocaboost
- Slain kata2nya sndri, ada bbrpa hal lain yg sbaiknya kamu #catat juga, tweeps #Vocaboost
- Misal, 'class of word' / 'part of speech' dr si kata tersebut. Verb, noun, adjective, dll #Vocaboost
- Selain itu kamu jg hrs catet cara pengucapannya (pronunciation) yak. Trsrh mau ala US / UK. #Vocaboost
- Trs, kalo misal kata itu bs punya kata turunan/ubahan krn imbuhan/awalan, tulis juga di situ... #Vocaboost
- Cth: chair=kursi, [cheir] Noun --> chairperson = pimpinan #Vocaboost
- Selanjutnya yg pntg istiqomah alias konsisten aja sih yg pntg #Vocaboost
- Kalo kamu bs nge-grab 5 kata/ungkapan sehari, bayangin berapa setahun (365 hari)?
- Itu dg syarat kata/ungkapan yg dah ditulis gak boleh ditulis lagi lho #Vocaboost
- Oke, utk skrg, ckp 2 dulu ya tipsnya tweeps. Insya Allah nanti disambung lagi #Vocaboost
Friday, August 30, 2013
Tips Menambah Kosakata Bahasa Asing Bag. 1 (Kultwit @KitaCerdas)
Posted by Unknown at 10:19 PM Labels: ESL / EFL, kultwit 0 commentsThursday, August 29, 2013
Posted by
Unknown
at
7:04 AM
Labels:
Motivasi
0
comments
Di sebuah sudut Kota Demak, Jawa Tengah, terdapat sebuah pesantren tahfidz qur’an dengan beberapa santri yang sedang menimba ilmu disana. Cuaca pagi itu memang cerah, namun tak demikian halnya dengan kondisi financial para santri. Ya, hari itu merupakan hari yang berat, dimana ketika menginjak akhir bulan para santri dituntut untuk bisa mengelola keuangan mereka dengan baik. Tentu, karena bagi sebagian besar santri yang setiap bulannya masih menerima ‘beasiswa’ kiriman dari orang tuanya, biasanya mereka harus menunggu setiap awal bulan untuk dapat mencairkan ‘beasiswa’ tersebut karena memang orang tua mereka umumnya baru mampu mengirimkannya di setiap awal bulan.
Pagi itu seorang santri terlihat murung ketika melihat sisa uang di dompetnya hanya cukup untuk makan beberapa kali saja. Namun ia pun tak berkecil hati dengan kondisi keuangannya saat itu, karena ia yakin Tuhannya akan mencukupkan rizki bagi hamba-Nya yang taqwa.
Setiba waktu dhuha, selepas selesai setoran hafalan qur’an ke gurunya, santri tadi pun langsung kembali ke kamarnya dan dengan khusyu’ tunaikan dhuha dan bermunajat kepada Sang Khalik agar dimudahkan urusannya dan diluaskan pintu rizkinya.
Tak lama hanya berselang beberapa menit setelah selesai memanjatkan do’a di waktu dhuha, ia mendengar suara ketukan pintu kamarnya. Ia pun membuka pintu itu dan ternyata telah berdiri dibalik pintu kamarnya putra pengasuh pesantren yang juga masih teman mengajinya mengajak ia untuk menemani sang ayah (pengasuh pesantren) melakukan tasmi’ quran di rumah salah seorang warga masyarakat tidak jauh dari lingkungan pesantrennya. Ia pun tak bisa menolak titah dari gurunya itu dan kemudian bersiap menemani pengasuh pesantren pergi ke rumah warga untuk mendengarkan dan ikut menyimak tahfiz quran 30 juz.
Menjelang ashar tiba, kegiatan tasmi’ quran pun selesai. Tak disangka, ketika bersalaman dengan tuan rumah, sebuah amplop ‘jatuh’ meluncur dari si tuan rumah di saku santri itu. Ia pun tentu tak bisa menolak karena memang biasanya ini merupakan bentuk penghargaan dan rasa terima kasih dari tuan rumah kepada para pengisi acara tersebut.
Dan tanpa disangka, amplop tersebut ternyata berisi uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya beberapa hari ke depan.
Dibalik kejadian itu ternyata santri tadi memiliki rasa yakin yang begitu menghujam dalam hatinya akan janji-Nya. Ia pun tak berputus asa dengan rahmat Allah atas hamba-Nya. Maka dengan kesungguhan do’a diiringi rasa yakinnya itu, Allah pun menurunkan rizki-Nya dari pintu yang tak ia sangka. Ia teringat dengan salah satu janji Allah SWT :
`“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah Mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (QS At-Thalaq :2-3)
Ayat ini secara jelas menerangkan bahwa siapa saja yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan memberinya jalan keluar dan rizki dari arah yang tak disangka-sangka. Dan tentunya kata kunci yang harus dipenuhi ketika berharap dan memohon sesuatu kepada-Nya adalah YAKIN. Yakin bahwa janji-Nya adalah benar dan pasti, dan Dia akan memenuhi setiap janji-Nya. Sikap husnudzan ini harus terus tertanam pada diri setiap mukmin sebagaimana Allah berfirman dalam hadis qudsi yang artinya :
“Aku selaras dengan persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku” (HR. Bukhari Muslim)
Wallahu a’lam. (Smart Students/MI)
THE POWER OF YAKIN
Ada sebuah cerita nyata, yang menarik kita simak berikut ini mengenai bagaimana sebuah keyakinan yang bisa diibaratkan seperti bahan bakar, bisa berpengaruh terhadap sikap dan tindakan yang berbuah hasil yang positif.Di sebuah sudut Kota Demak, Jawa Tengah, terdapat sebuah pesantren tahfidz qur’an dengan beberapa santri yang sedang menimba ilmu disana. Cuaca pagi itu memang cerah, namun tak demikian halnya dengan kondisi financial para santri. Ya, hari itu merupakan hari yang berat, dimana ketika menginjak akhir bulan para santri dituntut untuk bisa mengelola keuangan mereka dengan baik. Tentu, karena bagi sebagian besar santri yang setiap bulannya masih menerima ‘beasiswa’ kiriman dari orang tuanya, biasanya mereka harus menunggu setiap awal bulan untuk dapat mencairkan ‘beasiswa’ tersebut karena memang orang tua mereka umumnya baru mampu mengirimkannya di setiap awal bulan.
Pagi itu seorang santri terlihat murung ketika melihat sisa uang di dompetnya hanya cukup untuk makan beberapa kali saja. Namun ia pun tak berkecil hati dengan kondisi keuangannya saat itu, karena ia yakin Tuhannya akan mencukupkan rizki bagi hamba-Nya yang taqwa.
Setiba waktu dhuha, selepas selesai setoran hafalan qur’an ke gurunya, santri tadi pun langsung kembali ke kamarnya dan dengan khusyu’ tunaikan dhuha dan bermunajat kepada Sang Khalik agar dimudahkan urusannya dan diluaskan pintu rizkinya.
Tak lama hanya berselang beberapa menit setelah selesai memanjatkan do’a di waktu dhuha, ia mendengar suara ketukan pintu kamarnya. Ia pun membuka pintu itu dan ternyata telah berdiri dibalik pintu kamarnya putra pengasuh pesantren yang juga masih teman mengajinya mengajak ia untuk menemani sang ayah (pengasuh pesantren) melakukan tasmi’ quran di rumah salah seorang warga masyarakat tidak jauh dari lingkungan pesantrennya. Ia pun tak bisa menolak titah dari gurunya itu dan kemudian bersiap menemani pengasuh pesantren pergi ke rumah warga untuk mendengarkan dan ikut menyimak tahfiz quran 30 juz.
Menjelang ashar tiba, kegiatan tasmi’ quran pun selesai. Tak disangka, ketika bersalaman dengan tuan rumah, sebuah amplop ‘jatuh’ meluncur dari si tuan rumah di saku santri itu. Ia pun tentu tak bisa menolak karena memang biasanya ini merupakan bentuk penghargaan dan rasa terima kasih dari tuan rumah kepada para pengisi acara tersebut.
Dan tanpa disangka, amplop tersebut ternyata berisi uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya beberapa hari ke depan.
Dibalik kejadian itu ternyata santri tadi memiliki rasa yakin yang begitu menghujam dalam hatinya akan janji-Nya. Ia pun tak berputus asa dengan rahmat Allah atas hamba-Nya. Maka dengan kesungguhan do’a diiringi rasa yakinnya itu, Allah pun menurunkan rizki-Nya dari pintu yang tak ia sangka. Ia teringat dengan salah satu janji Allah SWT :
`“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah Mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (QS At-Thalaq :2-3)
Ayat ini secara jelas menerangkan bahwa siapa saja yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan memberinya jalan keluar dan rizki dari arah yang tak disangka-sangka. Dan tentunya kata kunci yang harus dipenuhi ketika berharap dan memohon sesuatu kepada-Nya adalah YAKIN. Yakin bahwa janji-Nya adalah benar dan pasti, dan Dia akan memenuhi setiap janji-Nya. Sikap husnudzan ini harus terus tertanam pada diri setiap mukmin sebagaimana Allah berfirman dalam hadis qudsi yang artinya :
“Aku selaras dengan persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku” (HR. Bukhari Muslim)
Wallahu a’lam. (Smart Students/MI)
Thursday, August 22, 2013
Posted by
Unknown
at
12:51 AM
Labels:
Motivasi
0
comments
Jika hari ini adalah hari terakhir Anda di dunia,
BAGAIMANA Anda ingin dikenang?
Jika hari ini adalah hari terakhir Anda di dunia,
Apa kata-kata terakhir yang ingin Anda dengar dari orang-orang yang mencintai Anda?
Jika hari ini adalah hari terakhir Anda di dunia, apakah Anda sudah memberikan yang TERBAIK?
Jika hari ini adalah hari terakhir Anda di dunia, Apa yang Anda tinggalkan?
Apakah Anda layak sukses?
Apakah Anda sudah berusaha yang terbaik?
Apakah Anda membuat orang lain bangga?
Apakah Anda meninggal seperti seorang PEJUANG?....atau PECUNDANG?
Berapa jam sehari Anda mengabdikan waktu Anda untuk bertumbuh?
Berapa jam sehari waktu terbuang percuma?
Semoga masih ada hari esok!
Hidup ini pilihan! Mana yang Anda pilih?
Hidup ini singkat, jadi....
(Diambil dari buku “The Power of Kepepet”, Penulis: Jaya Setiabudi)
HIDUP INI SINGKAT!
Jika hari ini adalah hari terakhir Anda di dunia,
BAGAIMANA Anda ingin dikenang?
Jika hari ini adalah hari terakhir Anda di dunia,
Apa kata-kata terakhir yang ingin Anda dengar dari orang-orang yang mencintai Anda?
Jika hari ini adalah hari terakhir Anda di dunia, apakah Anda sudah memberikan yang TERBAIK?
Jika hari ini adalah hari terakhir Anda di dunia, Apa yang Anda tinggalkan?
Apakah Anda layak sukses?
Apakah Anda sudah berusaha yang terbaik?
Apakah Anda membuat orang lain bangga?
Apakah Anda meninggal seperti seorang PEJUANG?....atau PECUNDANG?
Berapa jam sehari Anda mengabdikan waktu Anda untuk bertumbuh?
Berapa jam sehari waktu terbuang percuma?
Semoga masih ada hari esok!
Hidup ini pilihan! Mana yang Anda pilih?
Hidup ini singkat, jadi....
(Diambil dari buku “The Power of Kepepet”, Penulis: Jaya Setiabudi)
Saturday, August 17, 2013
Apa Arti Nasionalisme Buatmu?
Posted by Unknown at 12:45 PM Labels: Kabar Dunia Islam 0 commentsSebagai negara yang lahir pasca dan akibat Perang Dunia II, Indonesia merupakan salah satu dari sekian banyak negara nation state. Pengertian nation state adalah negara yang berbasis kebangsaan, di mana negara didirikan atas dasar rasa senasib-sepenanggungan oleh mereka-mereka yang mengidentifikasi dirinya sebagai satu bangsa. Sebelum terbentuknya Indonesia, tidak ada itu suku Jawa, suku Sunda, suku Banjar, dll. Yang ada adalah kerajaan-kerajaan tersendiri, bangsa-bangsa tersendiri. Maka Indonesia ini adalah bangsa yang bukan diikat oleh sentimen etnis, karena semua bangsa-bangsa itu--dengan ketinggian budaya-budayanya masing-masing--telah bersepakat membentuk identitas kebangsaan baru bernama bangsa Indonesia.
Mencintai tanah air dan tanah kelahiran adalah sesuatu yang wajar, adalah sesuatu yang manusiawi jika kita memiliki perasaan spesial terhadap sebuah tempat di mana kita begitu banyak memiliki kenangan manis dalam hidup. Bukankan 'Umar ibn. Khatthab pun amat mencintai Madinah, hingga ia meminta pada Allah agar disyahidkan di kota itu? Namun, sebagai muslim, kita harus mewaspadai agar kecintaan itu tidak berubah menjadi ashobiyah, kecintaan yang berlebihan atas kabilah, suku, atau tempat tinggal. Sebagaimana suku Aus dan Khazraj telah berperang-menahun sebelum kedatangan Islam. Aus dan Khazraj sebagai teladannya, ketika Islam sudah mempersatukan, maka sekat-sekat wilayah dan kesukuan, tak boleh mencederai ukhuwwah, persaudaraan atas dasar aqidah.
Hari-hari ini, Mesir, salah satu negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia, sedang berduka dan ditimpa bencana kemanusiaan. Hampir sama seperti Indonesia pra kejatuhan Bung Karno dan Pak Harto, Mesir dicekam ketakutan akibat angkatan bersenjatanya membunuh putera-puteri bangsanya sendiri. Begitulah sejarah, seringkali ceritanya sama, hanya tokohnya yang berbeda. Dulu ada Trisakti di Indonesia, sementara kini di negeri Kinanah sana ada cerita horor dari Rab'ah Adawea.
Inilah ukhuwwah. Mereka yang sedang dizalimi di sana adalah saudara-saudara kita, muslim. Kalau kita tak bisa--atau mungkin tak mau--menolong mereka, paling tidak janganlah kita nyinyir terhadap mereka, seperti apa yang dilakukan para pentolan Jaringan Islam Liberal. Mereka yang selama ini berteriak-teriak tentang demokrasi dan HAM justru menyalahkan para demonstran yang sudah dihabisi tanpa ampun dengan--meminjam ungkapan Pak Taufiq Ismail--peluru yang dibeli dari hasil buminya sendiri.
Menjadi seseorang yang mencintai Indonesia, bukan berarti berlepas diri dari kesulitan yang membelenggu saudara kita di tempat lain. Ah... Bukan itu... Mereka-mereka yang bilang, "Ngapain ngurusin negara orang, negara sendiri saja masih kacau!" entah jadi apa seandainya dulu rakyat Mesir melakukan yang sama pada kita rakyat Indonesia. Tentu kita tahu, syarat sebuah negara merdeka tak cukup punya wilayah dan rakyat, namun juga harus ada pengakuan dari negara lain.
Seperti kata PM Turki, Recep Tayyip Erdogan, Anda tak mesti jadi warga Mesir, dan bahkan tak perlu jadi muslim untuk menolak pembantaian di Mesir. Cukuplah menjadi manusia saja. [AP/SmartStudents]
Subscribe to:
Posts (Atom)